Arsip Menunjukkan Jatidiri Bangsa
Bangsa Indonesia adalah salah satu bangsa di dunia yang mempunyai sejarah yang cukup panjang. Dari sejarah kerajaan pada zaman animisme, kerajaan hindu, kerajaan Islam sampai dengan zaman perjuangan kemerdekaan dari penjajahan oleh bangsa asing seperti Belanda dan Jepang. Namun eronisnya bangsa indonesia dibanding negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan lain-lain adalah bangsa yang kurang peduli terhadap arsip, sehingga bangsa Indoneisa sendiri tidak mempunyai dokumentasi arsip yang lengkap bahkan sebagian arsip penting sejarah perjalanan bangsa Indonesia dimiliki oleh bangsa lain seperti Belanda, Malaysia, Amerika dan sebagainya.
Mengapa bisa begitu...?
Kesadaran Bangsa Indonesia terhadap naskah-naskah sejarah sangat kurang, sebagai contoh hilangnya pulau ligitan dan sipadan salah satu penyebabnya adalah bangsa Indonesia tidak mampu menunjukkan dokumen pendukung yang dapat dijadikan dasar hukum bukti kepemilikan dua pulau tersebut. Contoh lain adalah bahwa naskah asli Super Semar hingga saat ini belum ditemukan naskah aslinya. Begitu juga jembatan Ampera di Kota Palembang menurut Arsip Nasional, gambar / Bestek-nya tidak diketahui disimpan dimana dan oleh siapa maka akan mendapat kesulitan ketika akan diperbaiki.
Oleh karenanya mulai hari ini bangsa Indonesia harus mempunyai kesadaran akan pentingnya arsip, karena dari sejak lahir kita sudah dicatat dalam sebuah arsip pada cacatan sipil, begitu juga selanjutnya ketika sekolah, bekerja, mendapatkan hak dan lain-lain semuanya membutuhkan arsip agar semua berjalan lancar. Dalam persidangan suatu kasus Hakim, Jaksa, Kuasa hukum dan lainnya bekerja berdasarkan arsip, semakin lengkap arsipnya maka akan semakin baik persidangan tersebut, begitupun apabila arsip yang menjadi barang bukti kurang lengkap maka sang hakim sulit untuk menentukan hukum.
Maka, arsip adalah sebagai bahan referensi untuk pertanggung-jawaban kegiatan suatu lembaga atau organisasi baik milik pemerintah maupun suasta / perorangan. disamping juga sebagai bukti sejarah.
Mengapa bisa begitu...?
Kesadaran Bangsa Indonesia terhadap naskah-naskah sejarah sangat kurang, sebagai contoh hilangnya pulau ligitan dan sipadan salah satu penyebabnya adalah bangsa Indonesia tidak mampu menunjukkan dokumen pendukung yang dapat dijadikan dasar hukum bukti kepemilikan dua pulau tersebut. Contoh lain adalah bahwa naskah asli Super Semar hingga saat ini belum ditemukan naskah aslinya. Begitu juga jembatan Ampera di Kota Palembang menurut Arsip Nasional, gambar / Bestek-nya tidak diketahui disimpan dimana dan oleh siapa maka akan mendapat kesulitan ketika akan diperbaiki.
Oleh karenanya mulai hari ini bangsa Indonesia harus mempunyai kesadaran akan pentingnya arsip, karena dari sejak lahir kita sudah dicatat dalam sebuah arsip pada cacatan sipil, begitu juga selanjutnya ketika sekolah, bekerja, mendapatkan hak dan lain-lain semuanya membutuhkan arsip agar semua berjalan lancar. Dalam persidangan suatu kasus Hakim, Jaksa, Kuasa hukum dan lainnya bekerja berdasarkan arsip, semakin lengkap arsipnya maka akan semakin baik persidangan tersebut, begitupun apabila arsip yang menjadi barang bukti kurang lengkap maka sang hakim sulit untuk menentukan hukum.
Maka, arsip adalah sebagai bahan referensi untuk pertanggung-jawaban kegiatan suatu lembaga atau organisasi baik milik pemerintah maupun suasta / perorangan. disamping juga sebagai bukti sejarah.
2 Comentários:
Boleh dong aku belajar arsip
Aku oikir, cuma aku aja yg heran kenapa indonesia/ orang indonesia menganggap remeh arsip??? karena kurang bonafit kayak PEkerjaan Umum kali ya yang kelola proyek terus...
bro, tempalate blognya bagus, download dmana?
salam kenal...
Posting Komentar